Kutai Kartanegara – Zainuri, seorang tokoh pejuang Al-Qur’an yang dikenal atas dedikasinya dalam mengentaskan buta baca Al-Qur’an, merupakan contoh nyata bagaimana semangat juang dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat. Perjuangannya dimulai sejak ia masih menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah. Di usia muda, Zainuri sudah menunjukkan ketertarikan dan tanggung jawab dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada rekan-rekannya dan masyarakat di sekitarnya.
Semangatnya tidak pernah surut. Bahkan, setelah bertahun-tahun terlibat dalam dunia pendidikan Al-Qur’an, Zainuri menemukan pijakan baru ketika bertemu dengan metode pembelajaran Tilawati. Metode ini membawa perubahan besar dalam cara Zainuri mengajar dan memanajemen pembelajaran Al-Qur’an. Tidak hanya terbantu dalam aspek pengajaran, tetapi juga dalam manajemen distribusi kader guru Al-Qur’an. Zainuri mengaku bahwa metode ini memberinya inspirasi dan dorongan baru untuk melangkah lebih jauh dalam perjuangannya.
Setelah menyelesaikan pendidikan pascasarjana, Zainuri mendirikan Yayasan Azzumar di Kutai Kartanegara. Yayasan ini berfokus pada penyebaran pendidikan Islam dan memberantas buta huruf Al-Qur’an di masyarakat. Dalam mendirikan yayasan ini, Zainuri menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak. Salah satu langkah penting yang diambilnya adalah mengajak tokoh-tokoh agama yang memiliki pengaruh besar di masyarakat untuk bergabung dan mendukung misi mulianya. Ia bahkan mengundang salah satu mantan dosennya, yang juga seorang mentor penting dalam hidupnya, untuk menjadi pembina di yayasan tersebut.
“Saya sadar bahwa perjuangan ini tidak bisa saya jalani sendiri,” ujar Zainuri dalam sebuah wawancara. “Di usia yang masih terbilang muda, saya sangat membutuhkan bimbingan dari mereka yang lebih berpengalaman agar misi ini dapat berhasil.”
Hingga saat ini, Yayasan Azzumar telah berhasil mendirikan beberapa lembaga pendidikan formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) Islam, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Namun, Zainuri menegaskan bahwa misinya masih jauh dari selesai. “Perjuangan ini masih panjang. Kami terus berbenah dan fokus pada tujuan dasar, sambil mencari pengembangan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masyarakat,” tambahnya.
Zainuri dan Yayasan Azzumar terus melangkah dengan optimisme tinggi, berusaha memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan agama di tengah masyarakat Kutai Kartanegara dan sekitarnya.