MUI KUKAR

MAJELIS ULAMA INDONESIA

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

MAJELIS ULAMA INDONESIA

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Komisi Ukuwah Islamiah dan Hubungan Antar Umat Beragama Laksanakan Sosialisasi Moderasi Beragama di PONPES Al-Mahsyar Tenggarong Seberang

Narasumber MUI KUKAR dalam Sosialisasi Moderasi Beragama dan Pencegahan Paham Radikalisme

Pada tanggal 18 Oktober 2024, Komisi Ukuwah Islamiah dan Hubungan Antar Umat Beragama MUI KUKAR melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang moderasi beragama di Aula Pondok Pesantren Al-Mahsyar Nurul Iman Tenggarong Seberang. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber penting yang terdiri dari Wakil Ketua MUI KUKAR Drs. Irianto, MSI; Sekretaris Umum MUI KUKAR Dr. Iskandar Z. M.Ag; Ketua Komisi Ukuwah Islamiah dan Hubungan Antar Umat Beragama H. Ali S.Ag; serta Wakil Sekretaris Umum MUI KUKAR Akhmad Riadi, S.Pd.I., M.Pd.I.

Program sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya MUI KUKAR untuk memberikan pemahaman kepada para santri mengenai pentingnya moderasi dalam beragama. Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme sejak dini. Radikalisme yang kerap muncul dalam berbagai bentuk di kalangan generasi muda dapat dicegah dengan penanaman nilai-nilai moderasi yang berbasis pada pemahaman agama yang benar dan toleransi terhadap perbedaan.

Dalam kesempatan tersebut, para narasumber memberikan materi yang komprehensif terkait pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman agama dan keyakinan yang ada di Indonesia. Drs. Irianto, MSI, selaku Wakil Ketua MUI KUKAR, menekankan bahwa moderasi beragama adalah bagian dari sikap beragama yang tidak hanya mencerminkan toleransi, tetapi juga memperkokoh ukhuwah Islamiah dan kerukunan antarumat beragama.

Dr. Iskandar Z., M.Ag., selaku Sekretaris Umum MUI KUKAR, menambahkan bahwa dengan memahami moderasi beragama, para santri diharapkan mampu menjadi pelopor dalam menjaga keharmonisan di lingkungan mereka. “Santri adalah calon pemimpin di masa depan. Jika mereka bisa memahami makna moderasi, maka mereka akan dapat membangun masyarakat yang damai dan harmonis,” ujarnya.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para santri Pondok Pesantren Al-Mahsyar Nurul Iman. Mereka mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh semangat dan banyak mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Menurut H. Ali, S.Ag., Ketua Komisi Ukuwah Islamiah dan Hubungan Antar Umat Beragama, antusiasme ini menunjukkan bahwa pemahaman mengenai moderasi beragama sudah mulai mendapat perhatian yang serius di kalangan generasi muda, khususnya di pesantren.

Acara yang berlangsung dengan lancar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terus menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat, terutama dalam lingkungan pendidikan seperti pondok pesantren. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri tidak hanya memahami arti penting dari moderasi beragama, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta berperan aktif dalam menjaga keharmonisan umat beragama di masa depan.

TAGS :

Berita Terkait

Berita Lainnya